Sunday, May 24, 2009

Penanaman kembali Pohon di Situ Gintung



Tragedi yang terjadi di Situ Gintung beberapa waktu yang lalu masih menyisakan cerita yang sangat mendalam bagi para korban maupun orang yang melihatnya. Melihat dari kejadian itu pihak Pemerintah berniat untuk mengecilkan area Situ Gintung. Saya tidak mengerti atas dasar apa mereka berniat melakukan hal itu??

Sebagai bentuk protes, kami sebagai mahasiswa dan aktivis LSM hari ini (minggu,24 mei 2009) melakukan penanaman 5 ribu Pohon di kawasan Situ Gintung. Acara yang di mulai dari jam 9 pagi sampai jam 1 siang nanti, akan dilanjutkan dengan penandatanganan spanduk yang berisi penolakan atas rencana pengecilan luas kawasan Situ Gintung.

"Kita mau mendesak Pemerintah untuk melakukan reboisasi, kalau ada pengecilan kita lawan bersama rakyat," ujar Andi Sahrandi, dari LSM Jenggala.

Menurut informasi masyarakat, Situ Gintung akan dikecilkan 50 % dari luas semula 21 Hektar. Jika kondisi demikian akan mengakibatkan banjir jika hujan.

"Kita melakukan tindakan preventif dengan cara menanam 5 ribu pohon di sekitar Situ supaya nanti tidak banjir lagi," tambah Atmawinata, dari Universitas Trisakti.

Saturday, May 23, 2009

Deklarasi Mega-Pro yang sederhana


Banyak cara bagi elite politik menarik simpati para warga untuk mendukungnya di putaran Pemilu Presiden bulan Juli mendatang. Mulai dari membagi-bagikan sembako, sejumlah uang dan bermacam janji mereka umbar. Ada yang men-Deklarasi-kan dirinya di tempat mewah sampai ada yang di tempat kumuh sekalipun. Bahkan ada yang minta dukungan ke Ulama-ulama.

Pasangan Capres dan Cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto di kabarkan akan melaksanakan deklarasi secara sederhana di area TPA Bantar Gebang, Bekasi. Mochtar Mohammad, sebagai Ketua Panitia Deklarasi tersebut mengatakan “Deklarasi ini dilakukan oleh, dari, dan untuk rakyat. Jadi bukan deklarasi pejabat yang biasa dilakukan di tempat mewah,”

Rencananya, Mega-Prabowo akan mendeklarasikan diri sebagai capres-cawapres di Zona 3C TPA Bantar Gebang, tidak jauh dari lokasi pembuangan sampah warga DKI Jakarta. Di area seluas 1,5 hektare, nantinya bakal berdiri empat panggung yang terdiri dari panggung utama untuk deklarasi, panggung untuk duduk para undangan, panggung paduan suara, serta panggung hiburan rakyat.

Mochtar Mohammad menjamin, selama pelaksanaan deklarasi, aktivitas di TPA Bantar Gebang tidak akan terhenti. Sebab, jika proses pembuangan terhenti, dikhawatirkan sampah bakal menumpuk di Ibu Kota.

Tiga hari menjelang pelaksanaan deklarasi, panitia terus melakukan persiapan. Sedikitnya ada tiga alat berat yang dikerahkan setiap harinya untuk meratakan tanah. Puluhan pekerja juga terus membangun keempat panggung di lokasi acara.

Menurut Mochtar, selain petinggi kedua partai pengusung Mega-Prabowo, puluhan kepala daerah tingkat satu dan dua asal PDIP juga bakal hadir dalam deklarasi. Sejumlah artis yang bernaung di PDIP-Gerindra juga akan menghibur masyarakat yang hadir.

“Nanti akan ada Edo Kodolonggit yang bakal menyanyi lagu perjuangan. Lalu diikuti penyair WS Rendra yang bakal membacakan sajak Karawang-Bekasi,” ungkap Mochtar Mohammad.

Namun, Mochtar enggan menyebut jumlah dana yang dikeluarkan untuk deklarasi Mega-Prabowo. Dia hanya mengaku bahwa dana yang ada diperoleh secara gotong royong dari simpatisan partai dan orang-orang yang menginginkan Mega sebagai presiden lagi.

Setelah keluarnya berita ini, apakah mereka (para Capres dan Cawapres) sudah memikirkan harus di bawa kemana negara ini?? Bagaimana cara menanggulangi sampah yang makin hari semakin menumpuk?? Bagaimana menanggulangi pengangguran dan tingkat korupsi yang semakin tinggi??

Siapapun Presiden dan wakilnya nanti, semoga bisa menjadi sosok Pemimpin yang benar-benar Pemimpin. Amin

Tips Hadapi Polisi Nakal


Belakangan ini marak akan adanya razia yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk menekan angka kriminalitas dan tindakan kejahatan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Memang hal seperti ini bisa kita acungi jempol karna bisa memberikan rasa aman bagi warga negara dan memberikan efek jera bagi yang melanggarnya.

Namun ada beberapa oknum kepolisian yang sengaja melakukan razia (seperti razia narkoba yang terdapat di jalan raya atau hotel dan penginapan), biasanya para oknum ini memeriksa kendaraan kita sebenarnya mereka sudah mempersiapkan dan ’sambil’ menaruh barang bukti di kendaraan atau di ruangan yang sedang kita pakai.

Menurut Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Sisno Adiwinoto meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya oknum nakal polisi yang menjebak warga dengan menaruh narkoba di kendaraan dengan tujuan pemerasan.

Menurut jenderal polisi bintang dua yang akan menjabat Kapolda Sulsel ini, warga korban pemerasan oknum polisi harus berani melapor ke unit/bidang/ divisi profesi dan pengamanan (propam) terdekat atau polda setempat, agar oknum nakal itu segera diproses, baik secara pidana maupun pelanggaran etika. “Anda harus berani mengatakan bahwa barang terlarang itu bukan milik Anda dan jangan mau jika diminta untuk memegang atau menyentuhnya,” katanya.

Untuk memasukkan barang haram itu kedalam Mobil atau kamar hotel, biasanya oknum tersebut bekerjasama dengan petugas hotel atau juru parkir ( valet Service ). Saat Ada penggerebekan oleh polisi , biasanya barang jenis narkoba itu sudah ada didalam Mobil, dikamar atau dimasukkan kedalam tas calon Sasaran Pemerasan.” Kalau anda digerebek polisi dengan tujuan akan diperas, Tanyakan Surat perintahnya Dan laporkan , katanya. Sisno menegaskan ,
pihaknya kini Sedang gencar mengadakan pembersihan terhadap polisi nakal,
polisi adalah Milik rakyat, sehingga andapun wajib membersihkannya dari segala yang mengotorinya, katanya.

Tips Menghadapi polisi pemeras :

1. Katakan barang narkoba itu bukan milik anda.
2. Jangan sekali-kali mau disuruh memegang atau menyentuh barang, yang berdekatan atau tempat narkoba itu berada, seperti tas atau koper.
3. Tanyakan surat perintah penggerebekan dari petugas tersebut? Dan Tanyakan identitas lengkap petugas tersebut, Kartu identitas Dan pangkatnya.
4. Minta agar barang tidak disentuh untuk kemudian minta dibuktikan melalui Cek sidik jari, yakni sidik jari siapa yang melekat pada barang tersebut.
5. Turuti jika diancam akan dibawa kekantor polisi.
6. Jangan berikan uang sedikitpun.
7. Laporkan ke petugas Propam agar kasusnya cepat terungkap.