Saturday, June 20, 2009

Kisah Seorang Supir

Hari ini saya mengantarkan pacar saya ke salah satu Mall besar di Jakarta untuk menghadiri acara reunian teman-teman SMP nya. Sambil menunggu saya akhirnya turun dan keluar mall untuk mencari rokok. Begitu dapat rokok, saya berniat tuk nongkrong bareng orang-orang yang sedang duduk-duduk disekitar parkiran. Memang sudah waktunya makan siang, jadi banyak para pegawai yang singgah membeli makan atau sekedar ngopi dan merokok.

Saya duduk di sebelah bapak berparas tidak terlalu tua, tak berapa lama bapak itu seperti memulai pembicaraan dengan menghitung-hitung sesuatu kearah saya. Ternyata menghitung berapa lama dia akan ada disini, rupanya bapak itu adalah seorang supir.

Iya, dia memang seorang supir yang sedang mengantarkan anak majikannya yang sedang berlibur di mall itu. Percakapan kami mulai sedikit akrab, walau memang kita tidak kenal satu sama lain. Dia yang tinggal di daerah bintaro dan rumah majikannya di daerah puri kembangan.

Anak majikannya yang sekolah di kelas 3 SD itu, katanya menghabiskan waktu di mall itu bisa 6 sampai 10 jam. Sesudah itu, makan malam pasti di luar rumah. Saya berfikir, sudah sangatlah berbeda anak jaman dulu dengan sekarang. Dulu yang kental kebersamaan dengan bermain ala kampung, itu yang sering saya sebut. Tapi sekarang, anak-anak lebih mementingkan kepentingan golongannya sendiri (contoh kalangan atas).

Entah karena pendidikan orang tua yang salah karna dimanjakan dengan semua harta yang ada atau karna apa??

Saya agak miris mendengar ketika dia bercerita tentang keluh kesahnya sebagai supir selama 9 tahun ini. Sewaktu dia mengantarkan anak majikannya ke salah satu mall besar di Jakarta Barat, sesampainya disana jam 9 pagi tapi keluarnya jam 9 malam. Dia pun tidak diberikan uang makan ataupun uang pegangan. Alhasil, diapun tidak makan seharian. Ketika jam pulang dia ditanya majikannya, “kamu sudah makan pak??” , “makan apa?? Makan angin!!! “ jawab si supir itu. Dikiranya setelah bicara seperti itu, majikan akan mengajaknya makan atau memberinya uang makan. Ternyata sesampainya dirumah majikannya, dia tidak dapat apa-apa. Sungguh ironis memang. Dilihat dari gajinya 1,5 juta sebulan tanpa uang makan ataupun uang lembur, dia yang menghidupi 3 anak dan isterinya mengharuskan dirinya tuk gali dan tutup lubang.

Jaman sekarang mereka yang mampu dan memakai jasa supir mungkin harus memikirkan kesejahteraannya. Jangan Cuma menyuruh atau memberi perintah saja. Paling tidak hargai mereka seperti keluarga sendiri. (abley)

Monday, June 15, 2009

Yang Harus dilakukan oleh Capres dan Cawapres



Gak abis pikir, sekarang ini pemerintah lebih mementingkan PilPres ketimbang Kedaulatan Negaranya. Inikah yang disebut seorang Pemimpin. Mementingkan ego tuk menjadi pemimpin selanjutnya ketimbang membela negaranya. Memang para TNI dan kesatuan Polisi bersiaga atas kedaulatan Ambalat, tapi keseriusan Pemerintah diperlukan untuk menindak tegas pihak Malaysia yang mulai "main-main" di NKRI.

Bukan hanya hal itu saja, sampai saat ini masih ada ketidakadilan sebagai warga negara. Saya ambil contoh, bagi mereka penyandang cacat. Apa pernah mereka mendapatkan hak yang sama dengan yang lain? Perlakuan seperti apa yang harus mereka terima? Sampai saat ini mereka dikesampingkan, ditinggalkan, di anaktirikan. Mereka yang seharusnya mendapat hak dan perlakuan yang sama dengan kita.

Ada terdapat di UU No.4 thn 97 (kalo ga salah), tentang penyandang cacat di NKRI. Adanya pengalokasian anggaran APBD terhadap penyandang cacat, yang sekarang ini masih kurang efektif dan semakin lama semakin minim.

Memang pihak Pemerintah sudah membangun fasilitas transportasi yang membantu para kaum penyandang cacat. Seperti jalur khusus di Trans Jakarta, dan adanya huruf braile di beberapa lift dalam gedung (seperti di Trisakti, gedung F&G). Tapi saya rasa itu aja belum cukup, pendidikan untuk mereka gmn?? lapangan kerja untuk mereka bagaimana?? Tidak semua sekolah atau perguruan tinggi dapat menerima mereka, sedangkan mereka bisa berkompetisi dengan kita yang normal. Perkantoran, tidak semua bisa menerima mereka. Paling tidak Pemerintah harus menyediakan fasilitas yang akan menunjang masa depan mereka.

Masalah publisitas mereka di masyarakat juga terlihat seperti ada gap antara yang normal dan penyandang cacat.

Disini Pemerintah diharusakan merubah Mainset tentang penyandang cacat. Paling tidak memperkecil adanya diskriminasi terhadap penyandang cacat, mereka memiliki hak dan kesempatan yang sama.

Mulai sekarang janganlah berpandangan sebelah mata tentang mereka. Bukan karna mereka mengidap penyakit atau karna apa trus dijauhi. Mereka mempunyai hak dan kesempatan yang sama seperti kita.

Semoga Pemimpin yang akan datang bisa lebih memikirkan kesejahteraan rakyat ketimbang urusan pribadi mereka sendiri. Amin! (abley)

Saturday, June 13, 2009

E class untuk Taksi



Sudah sering kita lihat taksi mewah berkeliaran di kota-kota besar, khususnya Jakarta. Sering saya lihat mobil Toyota Alphard pun tak luput menjadi "armada"nya. Menurut saya, dengan mobil mewah sekelas itu untuk tarifnya berapa ya??? Yang biasa aja udah mahal apalagi itu, ga sanggup...hehe

Baru-baru ini PresDir PT. Mercedes-Benz Indonesia menyerahkan 400 unit untuk dijadikan armada. Wew, cukup banyak tuk disebar di kota Jakarta.

Bagi yang mempunyai uang berlebih, silakan mencoba taksi ini..hehe

sumber klik

Friday, June 12, 2009

Pizza Jungkir Balik



Makan makanan fastfood, seafood mungkin sudah biasa. Bagi anda hobi makan pizza dan wisata kuliner, ada sedikit informasi tentang pizza yang terlihat cukup menarik.


Inilah pizza versi Italiano yang kondang sekota hujan. Kulitnya tipis renyah menebarkan aroma gosong yang wangi. Dibakar dengan bara api kayu buah hingga semerbak. Isi dan toppingnyapun berlimpah. Jangan kaget kalau tak bisa berhenti menjilati lelehan kejunya!

Gossip soal pizza enak di kota Bogor ini sudah agak lama saya dengar. Namun, baru sore itu saya menyempatkan diri menikmati udara sore Bogor yang sejuk di Kedai Kita. Resto yang menempati rumah kuno ini letaknya berhadapan dengan Pia Apple Pie dan tak jauh dari Macaroni Panggang yang sudah kondang.

Area teras rumah yang dijadikan resto masih saja dipenuhi pengunjung. Terus terang pertama saya tergiur dengan gerobak rujak uleg yang ada di depan resto. Aneka buah segar yang dipajang di lemari kaca sungguh menggiurkan! Rujak uleg memang jadi salah satu andalan resto ini selain mi dan pangsitnya yang terkenal enak.

Menu resto ini cukup komplet, ada menu Asia, bakmi beragam variasi, tom yam, hingga nasi. Target utama saya adalah pizza, yang di menu ditulis dan dipromosikan sebagai wood-fired oven pizza alias pizza yang dipanggang dengan kayu bakar. Ini untuk membedakan pizza umumnya yang dipanggang dalam oven gas atau listrik!

Hmm…melihat Pizza Pot Pie yang jadi jagoan menu langsung saya memesan dengan isi Spicy Beef. Pizza ditawarkan dalam bentuk pizza biasa atau pizza lipat alias calzone. Pilihan toppingnya juga beragam, Hawaiian, Pepperoni, BBQ chicken/beef juga Quattro (satu pizza dengan 4 rasa topping).

Zuppa Soep yang saya pesan sebagai pembuka, tampil dalam cangkir hitam dengan tutup adonan yang sedikit gosong. Saat dikoyak dengan sendok sedikit keras, tak serenyah adonan puff pastry.yang biasa dipakai sebagai topping zuppa. Uap panas yang beraroma gurih langsung menebar ke udara. Sayang sekali supnya terlalu bening, kurang kental dan kurang gurih sebagai sup krim!

Sambil menunggu pizza matang, sayapun menghangatkan diri dengan segelas bansulap alias bandrek kelapa muda. Hirupan pertama langsung terasa aroma kopi yang wangi kuat diiringi rasa gurih susu. Serutan daging kelapa muda yang mengisi gelas terasa kenyal lembut dan gurih. Pas hangatnya untuk menikmati udara sore yang sejuk!

Dalam ilmu per-pizza-an, Pot Pie merupakan pizza bentuk mangkuk yang pertama kali diperkenalkan di Chicago, Amerika. Adonan pizza dipanggang dalam alas yang cembung sehingga saat matang tinggal dibalik. Bagian yang gosong kering di bawah sehingga mirip mangkuk. Mangkuk inilah yang diisi adonan pizza dan dipanggang sebentar.

Itulah yang saya dapati saat Pot Pie pesanan saya terhadir panas mengepul di depan saya. Persis cekungan 'intip' Jawa, dengan adonan daging cincang yang beradu dengan keju di dalamnya. Ternyata adonan kulit pizza ini agak keras sehingga perlu dipotong dengan tekanan pisau yang kuat. Rasanya kres..kres..renyah dengan aroma gosong. Lelehan daging cincang berbumbu mericapun terasa gurih-gurih pedas! Benar-benar paduan yang lezat!

Pizza biasa dengan topping BBQ Chicken diameter sekitar 30 cm langsung memikat perhatian saya. Kulitnya tipis renyah hanya saja toppingnya benar-benar berlimpah, potongan ayam, jamur merang berbalut keju dan saus tomat berlimpah, nyaris menutupi permukaan pizza. Saat disuap barulah terasa toppingnya benar-benar mantap! Rasa gurih asam sausnya beradu dengan renyah gurih kulit pizza. Kres..kres..benar-benar tak menggelitk di lidah! Lumeran keju mozzarellapun menguasai lidah.

Hmmm, yummy...!!!

Alamat :
Kedai Kita.
Pangrango No. 21.
Bogor
Telpon: 0251-324160
Jam buka : 10.00-22.00
Harga : Makanan : sekitar Rp. 15.000/porsi; Pizza Rp. 39.000,00-Rp. 44.000,00 (tergantung topping/isi)


sumber klik

Tuesday, June 9, 2009

Reese Whiterspoon ogah BUGIL di film


Jika kebanyakan aktris tertantang ingin tampil telanjang untuk suatu peran, hal itu tidak berlaku bagi Reese Whiterspoon.

Bagi Reese tampil bugil dalam suatu film bukan keinginannya. Dirinya mempunyai alasan mengapa tak mau tampil bugil saat berakting.

"Aku mempunyai anak perempuan, oleh karena itu aku tak mau tampil bugil di film,"ucap Reese dilansir Showbizspy, Selasa (9/6).

Ibu tiga anak ini tak ingin dimata anaknya, ia seperti ibu yang tampil bodoh dengan berperan bugil. "Aku bertanggung jawab kepada anak-anak dan dunia untuk menjadi ibu yang baik.

Weleh, bagus juga nih. Patut di contoh yang seperti ini.(abley)

sumber klik

Manohara mau kuliah lagi??


Bukan hal yang baru lagi mendengar nama Manohara. Iya, semua media massa memberitakan tentangnya. Wanita yang bernama asli Manohara Odelia Pinot berniat melanjutkan sekolahnya yang sempat berhenti. Berawal dari jenjang model yang ia jalani, dahulu mungkin belum terlalu terkenal. Tapi sekarang, beritanya pasti termasuk urutan 10 teratas.

Mano mengaku ingin menempuh pendidikan yang sempat terhenti akibat menikah muda. Tak dapat dipungkiri mano termasuk mantan kekasih ardhie bakrie, anak dari pengusaha terkaya di Indonesia.

"Kalau sudah selesai semua urusan saya ingin sekolah dan meneruskan karir. Saya mau kuliah Bisnis Manajemen, karna di Perancis saya sempat ambil jurusan itu," ucap Mano saat ditemui di kantor Pengacara Hotman Paris, di gedung Summitmas, JL Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (8/6) malam.

Selain ingin melanjutkan pendidikan, kini Mano juga sedang mengikuti sebuah casting untuk sebuah sinetron.

sumber klik